Merokok dapat Merusak Kesehatan,
baiklah sobat saya ingin mengulas sedikit mengenai luar biasanya bahaya
merokok, Pengertian Rokok, Akibat Merokok dan jelas merusak kesehatan,
Berbagai
penelitian membuktikan bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan,
antara lain dapat menyebabkan kanker paru-paru, tenggorokan, lidah,
kerongkongan, impotensi, gangguan saluran pernafasan, hilangnya nafsu
makan, mempengaruhi tekanan darah, detak jantung, persediaan oksigen,
serta keseimbangan asam pada janin dalam kandungan.
Tembakau
sebagai bahan utama rokok mengandung nikotin yang terikat pada asam
organik. Nikotin akan keluar dari tembakau jika tembakau dibakar,
dikunyah, dan dihirup. Di dalam tubuh nikotin akan mempengaruhi pusat
pernafasan di otak, memperlambat denyut jantung, menyempitkan arteri,
dan menyebabkan muntah-muntah. Nikotin juga menyebabkan kelumpuhan pada
ujung saraf yang terdapat pada otot pernafasan. Kelumpuhan tersebut
dapat mengakibatkan kematian.
Mengingat
bahaya merokok yang sangat merugikan bagi kesehatan tubuh kita, apakah
kalian masih tetap ingin merokok? Lindungilah diri sendiri dan orang
kesayangan di sekitar kita dari bahaya merokok.
Rokok
merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah
menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya
merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak
orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung
dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut,
kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi,
impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janian.
Pasien-pasien
perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya
penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan
rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operai yang
menyangkut anggota tubuh, bagian bawah.
Pada
kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui
orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk
mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan
diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar
belakang depresi.
Penelitian
terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap
rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di
sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak
dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di
Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk
dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai
rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap
(tembakau kunyah).
Sebetulnya
apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap ? Tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini
terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas
karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein,
asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin,
4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu
zat di dalam rokok.
Komponen
gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat,
nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin,
karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan
kanker (karsinogen). Sebetulnya apa sih zat-zat tersebut dan bagaimana
mereka membahayakan tubuh ?
(1)
Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang,
meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan
penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh
orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.
(2)
Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke
dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang
perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak
zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh. (3) Gas karbonmonoksida (CO)
memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam
sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen
yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO
lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi”
hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO
dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah
perokok mencapai 4-15 persen. (4) Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu
bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen.
Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna
coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengedapan
ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar
dalam rokok berkisar 24-45 mg.
—Antibodi Menurun
Rongga
mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok.
Tejadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk diakal karena mulut
merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok.
Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C, sedangkan ujung rokok
yang terbakar bersuhu 900 derajat C.
Asap
panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan
rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi
pengeluaran ludan. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih
an-aerob (suasana bebas zar asam) sehingga memberikan lingkungan yang
sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya
perokok berisiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit
jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok.
Pengaruh
asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi dan secara
tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah
masuk melalui aliran darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat
seperti gusi, selaput gigi, semen gigi dan tulang tempat tertanamnya
gigi menjadi rusak karena terganggunya fungsi normal mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang tubuh untuk
menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya.
Pada
perokok terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat
di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga
mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel
pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri
penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap
perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi.
Gusi
seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk.
Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan
jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh
darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah
di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.
Tar
dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu
penyakit gusi yang paling sering tejadi yang disebabkan oleh plak
bakteri dan faktor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di
sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi
sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih
banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok.
Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong
gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada
bukan perkok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukung gigi pasien
perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal
pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya
dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi.
Keparahan
penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan
langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau
berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri,
apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti.
Nikotin
berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi
karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk
gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan
akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil
metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Perlekatan
jaringan ikat dan serat-serat kolagen terhambat, sehingga proses
penyembuhan dan regenerasi jaringan setelah perawatan terganggu.
Tembakau
kunyah sering disebut juga tembakau tanpa asap, tampaknya juga telah
menjadi tren dan produknya banyak dimanfaatkan oleh kalangan muda,
atletik dan wanita usia lanjut di Amerika. Di Indonesia mengunyah
tembakau telah menjadi kebiasan sejak dulu. Walaupun tanpa asap
kebiasaan mengunyah tembakau ini diduga sebagai penyebab terjadinya
‘bercak putih’ (leukoplakia) dan terjadinya kanker rongga mulut.
Kelainan biasanya terjadi di daerah pipi, tempat tembakau tanpa asap ini
biasa disisipkan. * drg Amalia (sh)
Bahaya Bagi Perokok Pasif
Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan Perokok Aktif
Asap
rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat
menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan berbahaya dan racun dalam
rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang
merokok, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok
yang sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa
menjadi perokok pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di
rumah. Padahal perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk
menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia. Sedangkan pada
janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang lebih besar untuk
menderita kejadian berat badan lahir rendah, bronchitis dan pneumonia,
infeksi rongga telinga dan asthma.
Demikian
penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada puncak peringatan Hari Tanpa
Tembakau Sedunia dengan tema “Kemiskinan dan Merokok Sebuah Lingkaran
Setan” sekaligus meluncurkan buku Fakta Tembakau Indonesia Data Emperis
Untuk Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Tembakau tanggal 31 Mei
2004 di Kantor Depkes Jakarta.
Mengingat
besarnya masalah rokok, Menkes mengajak seluruh masyarakat bersama
pemerintah untuk menjalankan cara-cara penanggulangan rokok secara
sistematis dan terus menerus yaitu meningkatkan penyuluhan dan pemberian
informasi kepada masyarakat, memperluas dan mengefektifkan kawasan
bebas rokok, secara bertahap mengurangi iklan dan promosi rokok,
mengefektifkan fungsi label, menggunakan mekanisme harga dan cukai untuk
menurunkan demand merokok dan memperbaiki hukum dan perundang-undangan
tentang penanggulangan masalah rokok.
Menurut
Menkes, kemiskinan dan merokok terutama bagi penduduk miskin merupakan
dua hal yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Seseorang yang membakar rokok tiap hari berarti telah kehilangan
kesempatan untuk membelikan susu atau makanan lain yang bergizi bagi
anak dan keluarganya. Akibat dari itu anaknya tidak dapat tumbuh dengan
baik dan kecerdasanya juga tidak cukup berkembang, sehingga kapasitasnya
untuk hidup lebih baik di usia dewasa menjadi sangat terbatas. Selain
itu, kemungkinan besar sang ayah juga meninggal oleh karena penyakit
yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Demikian seterusnya, sehingga
merokok dan kemiskinan merupakan sebuah lingkaran setan
Menkes
menambahkan, kebiasaan merokok di Indonesia cenderung meningkat.
Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) penduduk
Indonesia usia dewasa yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 31,6%.
Dengan besarnya jumlah dan tingginya presentase penduduk yang mempunyai
kebiasaan merokok, Indonesia merupakan konsumen rokok tertinggi kelima
di dunia dengan jumlah rokok yang dikonsumsi (dibakar) pada tahun 2002
sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat
China (1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar), Rusia
(375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).
Menurut
Menkes, diantara penduduk laki-laki dewasa, persentase yang mempunyai
kebiasaan merokok jumlahnya melebihi 60%. Walaupun peningkatan
prevalensi merokok ini merupakan fenomena umum di negara berkembang,
namun prevalensi merokok di kalangan laki-laki dewasa di Indonesia
termasuk yang sangat tinggi.
Sedangkan
di negara maju yang terjadi justru sebaliknya, persentase perokok terus
menerus cenderung menurun dan saat ini kira-kira hanya 30% laki-laki
dewasa di negara maju yang mempunyai kebiasaan merokok. Hal ini
disebabkan tingkat kesadaran masyarakat di negara maju akan bahaya
merokok sudah tinggi. Masyarakat sudah sadar merokok merupakan faktor
risiko penyebab kematian, faktor risiko berbagai penyakit dan
disabilitas.
Kepala
Perwakilan WHO untuk Indonesia dalam sambutan tertulis yang dibacakan
Dr. Frits Reijsenbach de Haan menyatakan, masyarakat miskin adalah
kelompok masyarakat yang paling menjadi korban dari industri tembakau
karena menggunakan penghasilannya untuk membeli sesuatu (rokok) yang
justru membahayakan kesehatan mereka.
Dalam
laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul “Tobacco and Poverty : A
Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan : Sebuah Lingkaran Setan”
dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei 2004,
membuktikan bahwa perokok yang paling banyak adalah kelompok masyarakat
miskin. Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah perokok
terbanyak berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang
memiliki beban ekonomi dan kesehatan yang terberat akibat kecanduan
rokok. Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya
di negara-negara berkembang.
Hasil
penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di Madras
India justru berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset
lain membuktikan bahwa kelompok masyarakat termiskin di Bangladesh
menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau
dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi
Vietnam menemukan, perokok menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih banyak untuk
tembakau dibandingkan untuk biaya kesehatan.
Menurut
WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena merokok akan
menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya harus dikeluarkan untuk
mengobati penyakitnya. Disamping itu meropok juga menghabiskan uang yang
seharusnya digunakan untuk membeli makanan yang bergizi.
Untuk
mengurangi/menghilangkan kemiskinan, pemerintah perlu segera mengatasi
masalah konsumsi tembakau. Karena itu Kepala Perwakilan WHO untuk
Indonesia mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih serius lagi
mempertimbangkan untuk menandatangani global Framework Convention on
Tobacco Control (FCTC) akhir masa penandatangan akhir Juni 2004. Dengan
demikian Indonesia dapat menjadi pemimpin regional dalam gerakan
pengawasan tembakau.
Selain
meluncurkan buku, Menkes menyerahkan penghargaan “Manggala Karya Bakti
Husada Arutala” kepada Pondok Pesantren Langitan karena jasanya dalam
menciptakan Kawasan Tanpa Rokok serta penyerahan hadiah kepada 4
pemenang Quit and Win (Lomba Berhenti Merokok) yang diselenggarakan
Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3).
Mungkin
hanya rokok, satu-satunya produk yang menyantumkan ‘iklan’ –
pemberitahuan yang justru menyebabkan orang untuk berpikir tentang
kerugian merokok. Misal : Merokok bisa menimbulkan kanker, impotensi,
serangan jantung, berbahaya bagi janin dan lain sebagainya.
Sedikit
info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan pokoknya, tembakau :
Tembakau berasal dari kata Indian ‘tobago’ mengandung sekitar 2.000
unsur kimiawi! Yang sepuluh (10) diantaranya berbahaya bagi kesehatan,
yakni : Tar [belangkin], karbon monoksida, nikotin, hidrogen sianida,
benzopyrene, dimethyl nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol,
phenol dan acrolein. Di beberapa negara telah dikenakan
ketentuan-ketentuan pembatasan kadar tar, nikotin dalam pembuatan rokok.
Bahkan di Norwegia, Swedia dan Finlandia, pembatasan merokok telah
tegas diatur dengan undang-undang. Tahun 1971 pemerintah Norwegia
mensahkan pendirian ” National Council on Smoking and Health ” – Dewan
Nasional untuk Merokok dan Kesehatan -
Di
Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang paling heboh!
Gencar menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat disemua strata.
Tua, muda, miskin dan kaya bisa menikmati rokok. Hal yang biasa,
produsen rokok menjadi sponsor acara musik, sehingga masyarakat, kawula
muda khususnya bisa menikmati pertunjukkan musik artis idolanya dengan
cuma-cuma. Sponsor acara olahraga. Meskipun didunia olahraga, merokok
adalah hal yang tabu. Menjadi donatur – sponsor untuk pengelolaan,
keindahan taman suatu kota, kegiatan seminar dan lain sebagainya.
Sungguhpun
benar bahwa akibat merokok terhadap kesehatan seperti yang dicantumkan
dalam iklan rokok pada dasarnya ditanggung oleh perokoknya sendiri; akan
tetapi justru kerugian besar malahan terjadi pada orang-orang yang
tidak merokok. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak pernah merokok
tiba-tiba menderita penyakit yang diakibatkan oleh rokok? Sangat ironis,
dan jumlahnya tidak sedikit!
Mereka
yang bukan perokok ketika berada di tempat-tempat umum, atau berada di
lingkungan kaum perokok. Mereka yang terpaksa harus menghirup asap
rokok. Mereka adalah : ” PEROKOK PASIF “.
Udara
cemar yang dihirup oleh para perokok pasif menimbulkan kumatnya
penderita asma dan gejala-gejala lain yang membahayakan bagi para
penderita alergi lainnya. Disamping itu juga dapat membahayakan fungsi
jantung bagi yang menderita jantung koroner. Mereka dilanda konsentrasi
asap yang sangat membahayakan; terutama karena mengandung kadar karbon
monoksida yang melebihi kadar yang dianggap aman bagi kesehatan. Mereka
secara tidak langsung juga ikut menghirup asap rokok yang dinikmati oleh
orang lain. Penelitian menemukan bahwa telah ditemukan kadar nikotin
yang dapat diukur dalam darah dan urine para perokok pasif, tragis!
Karbon monoksida mampu merembes melalui dinding alveoli ke dalam darah.
Lebih mudah dari oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Keberadaan karbon
monoksida dalam darah mencegah darah untuk menyerap jumlah oksigen yang
normal dibutuhkan. Dengan demikian orang harus bernafas lebih cepat dan
jantung harus memompa lebih kuat untuk mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Artinya peristiwa ini akan meningkatkan tekanan dan
memberikan beban yang lebih berat pada jantung.
Sesuatu
yang lebih serius dan sangat ditakuti, asap rokok mengandung tar yang
dikenal sebagai penyebab kanker. Asap rokok yang mengandung nikotin juga
merangsang dinding pipa bronkial. Makin lama rangsangan ini makin
meningkat dan tubuh akan membuat lebih banyak lendir untuk mencoba
‘menenangkan’ pipa-pipa bronkial, sehingga menimbulkan bronkitis
dan/atau emfisema.
Beberapa
penyelidikan membuktikan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok
lebih mudah menderita penyakit pernafasan daripada anak-anak yang orang
tuanya tidak merokok. Orang tua yang menderita penyakit infeksi
pernafasan, anaknya dua kali lebih banyak menderita bronkitis dan
pneumonia pada umur dibawah satu tahun. Anak-anak dari ibu yang merokok
tidak saja mengalami risiko pada masa sebelum dilahirkan, tetapi selama
berumur kurang dari satu tahun juga dalam risiko yang lebih besar untuk
menderita penyakit serius. Meningkatnya kalangan perokok pada wanita,
memperlihatkan intensitas kanker paru di kalangan wanita makin
meningkat. Lebih memprihatinkan lagi merokok pada waktu hamil
berpengaruh buruk pada janin dan bayi yang dilahirkan dan dapat
menyebabkan kelahiran dini – prematur.
Jika
Anda adalah perokok dan punya sedikit rasa kasih sayang dan ingin
berbuat baik bagi sesama terutama bagi yang tidak merokok, maka usahakan
berhenti merokok atau dengan mengurangi rokok yang Anda isap atau
paling tidak merokoklah di tempat khusus yang telah disediakan. Tidak
merokok sembarangan. Tidak merokok di ruangan tertutup, di tempat umum
yang ber AC, di ruang rapat, pertemuan, di rumah makan, di dalam lift,
di dalam kendaraan umum, di lingkungan yang ada orang tidak merokok,
wanita hamil, bayi,
anak-anak
kecil. Matikan rokok sesudah diisap 2/3 panjang rokok. Sebab 50% dari
tar terkumpul dalam 1/3 batang rokok yang tersisa.
Khususnya
bagi perokok: Tetap tidak merokok habis seluruh batang, meskipun rokok
tersebut berfilter. Sebab filter TIDAK menjamin bahwa asap yang diisap
sudah bebas dari tar dan nikotin. Kemudian dengan mengurangi banyaknya
asap yang diisap masuk kedalam paru-paru, dan mengisap rokok dengan
kadar tar dan nikotin yang rendah.
Karena
ketika merokok telah menjadi kebiasaan yang sukar dihilangkan maka
merokok bahkan menjadi ‘jembatan’ yang dapat mendekatkan pelakunya pada
bahaya yang lebih besar yaitu : bahaya narkoba, terutama ber-ganja-ria.
Akibat merokok nyata-nyata langsung maupun tak langsung berakibat buruk
bagi kesehatan si perokok sendiri, maupun orang lain yang tidak merokok –
perokok pasif. Akibat merokok bisa menyebabkan lahirnya manusia yang
tidak produktif, lemah, tidak berkualitas. Yang bahkan bisa menjadi
beban bagi keluarga, lingkungan juga bangsanya.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok
Dalam setiap batang rokok yg anda hisap, terkandung 3 zat berbahaya bagi kesehatan anda, yaitu :
TAR
: Zat berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dpt menyumbat &
mengiritasi paru2 & sistem pernafasan, shg menyebabkan penyakit
bronchitis kronis, emphysema & dlm bbrp kasus menyebabkan kanker
paru2 ( penyakit maut yg hampir tak dikenal oleh mereka yg bukan perokok
).Racun kimia dlm TAR jg dpt meresap ke dlm aliran darah & kemudian
dikeluarkan di urine.TAR yg tersisa di kantung kemih jg dpt menyebabkan
penyakit kanker kantung kemih.
NIKOTIN
: Adalah suatu zat yg membuat kecanduan & dpt mempengaruhi sistem
syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung.
KARBON
MONOKSIDA : Zat ini dpt meresap dlm aliran darah& mengurangi
kemampuan sel2 darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.Selain
itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat2 penyumbat pembuluh
nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung yg fatal….juga dapat
menimbulkan gangguan sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini membuat
para wanita perokok lbh beresiko ( drpd wanita non perokok ) mendpt efek
samping berbahaya bila meminum pil kontrasepsi ( pil KB )…itulah
sebabnya mengapa para dokter kandungan ( ginekolog ) umumnya segan
memberi pil KB pd wanita yg merokok.
Hindarilah
merokok pd masa kehamilan, krn NIKOTIN 7 KARBONMONOKSIDA yg terdpt dlm
aliran darah wanita perokok dpt membuat pembuluh darah di Plasenta (
ari – ari ) mengecil, sehingga Oksigen & Zat2 makanan yg mencapai
janin akan berkurang, yg mana akhirnya dpt mengganggu pertumbuhan janin
itu sendiri & mengakibatkan bayi dilahirkan dgn berat badan kurang,
shg hrs di rawat dulu di unit perawatan khusus utk bayi yg baru lahir.
Kandungan ke 3 zat berbahaya di dlm rokok tsb, memang berbeda – beda utk setiap merek rokok.
Tetapi
mengganti merek rokok yg dihisap, bukanlah cara yg efektif utk
mengurangi resiko2 yg dpt ditimbulkan dr kebiasaan merokok.Cara terbaik
utk menghindari rokok adlh dgn berhenti merokok…..dan jika anda berhasil
berhenti merokok, maka peluang terjadinya gangguan2 kesehatan spt di
atas akan semakin mengecil setiap tahun nya.
Cara mengatasi bahaya merokok
Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah hal-hal berikut:
-Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh-sungguh untuk setiap individu masyarakat.
-Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.
-Melarang para guru merokok di depan murid-murid nya terutama yang masih berusia belia.
-Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.
-Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.
-Melarang merokok di tempat-tempat kerja, stasiun, bandara dan tempat-tempat umum lainnya.
-Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.
-Menyebarkan nasihat-nasihat dan peringatan-peringa tan para dokter tentang bahaya rokok.
-Peringatan tentang bahaya rokok dalam
ceramah-ceramah, khutbah dan lainnya.
-Nasihat secara pribadi kepada perokok. Serba-serbi Rokok 1.Setiap harinya ada 44 orang meninggal dunia di Inggris akibat rokok.
2. Setengah batang terakhir rokok mengandung zat yang jauh lebih berbahaya dari setengah yang pertama.
3. Pemerintah Italia pada tahun 1962 melalui UU. No.
65 melarang melakukan iklan rokok dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
4.
Sebagian dokter berkata, dalil-dalil sangat kuat sehingga sampai pada
tingkat tidak ada jalan lain menurut perasaan kita sebagai dokter yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan umat manusia kecuali kita harus
memperingatkan masyarakat dari bahaya rokok yang mengancam mereka.Karena
itu mereka harus berhenti merokok!
5.
Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-Masuti sangat keras dalam hal rokok,
sehingga buku-buku yang ditulisnya banyak membahas tentang haramnya
rokok, di antaranya:”Pemahaman dan Penjelasan tentang Bahaya Tembakau
yang dikenal dengan Nama Rokok”, “Mutiara-mutiara Pilihan dalam
Penjelasan Tentang Haramnya Tembakau yang dikenal dengan Nama Rokok.”
demikian artikel mengenai Merokok Merusak Kesehatan, semoga bermanfaat untuk sobat semua.
Posting Komentar